Tengok Keunikan Tanah Merdeka.................
Oke , guys , balik lg di blog gua , disini gua ingin bahas tentang , keunikan di wilayah daerah tempat gua tinggal , banyak banget keunikan di daerah gua khusunya , saking banyaknya sampe- sampe gua bingung mau bahas topik yg mana hehehe , oke jadi ini alamat gua : Jln.Tanah merdeka , ciracas , jakarta timur , jadi langsung aja yuk tengok keunikan di daerah gua .................
Keunikan Pertama ada disini guys
Jadi taman ini namanya Taman Waru , berlokasi di jln. tanah merdeka
kenapa taman ini bisa unik ??? karena dulunya taman ini adalah lapangan bgt guys ,
Dulu sih main bola bisa disini , tapi skrng udh di jadiin taman yg emang lebih banyak manfaatnya si , dibanding dulu jadi lebih segerrr gimana gitu , apalagi ada danau buatan unik ini, kenapa bisa unik ? ini danau lumayan cetek tapi ikannya lumayan banyak , entah dari mana itu ikan bisa rada banyak disitu hehehe ..............
Yuuk , Masuk ke Keunikan yang KE 2
Keunikan yang kedua ini namanya lapangan tnh.merdeka 6,
Kenapa lapangan ini bisa unik ?? keunikannya ada di pondasi - pondasi pagar yg dibangun oleh warga sekitar / karang taruna rt ,pondasi nya dibuat dari bambu loh guys , tujuannya si dulu hanya untuk acara 17 agustugasan, namun siapa sangka sampai saat ini lapagan bola ini masih berdiri kokoh guys ...
(Foto bersama team karang taruna RT).... Yuk lanjut ke , unikan tanah merdeka yg ke 3
Kaunikan Tanah Merdeka yang ke 3
Musholla Al-Barokah
Yang satu ini ,banyak banget ke unikannya guys , Jadi musholla ini pernah menyimpan batu penganten ali , jadi apa itu penganten ali?? pasti blm semuanya tau ,tentang kisah penganten ali yang fenomenal itu , yuuk simak ceritanya :
Misteri Jalan Pengantin Ali
CALON PENGANTIN DILARANG LEWAT
Anda sudah bertunangan, apalagi segera menikah, jangan coba-coba melintas di Jalan Pengantin Ali.
Sekitar tahun 1940-an warga di sekitar kawasan Tanah Merdeka, Ciracas, Jakarta Timur tengah mengiringi rombongan pengantin Ali dan Ema. Sudah menjadi kebiasaan, setelah melakukan ijab kabul, kedua mempelai diarak keliling kampung menggunakan tandu terpisah.
Ketika rombongan melalui jembatan di atas Sungai Cipinang, tiba-tiba tandu yang mengusung Ema oleng. Wanita yang baru saja resmi melepas masa lajangnya itu terlempar ke sungai yang kebetulan airnya sedang tinggi dan arusnya deras.Melihat istrinya hanyut, Ali segera loncat dari tandu. Pria itu langsung terjun ingin menyelamatkan Ema. Namun takdir berkata lain, kedua mempelai itu justru hilang ditelan arus sungai. Seluruh warga kampung dikerahkan untuk mencari jasad mereka. Namun, sejak itu warga tidak pernah menemukan jasad keduanya.
Mereka hilang ditelan ganasnya Suangi Cipinang saat itu. Tidak lama kemudian warga dikejutkan dengan munculnya dua batu berukuran sekitar 50 cm di tempat hilangnya pengantin tersebut. Masyarakat percaya, batu itu merupakan jelmaan jasad Ali dan Ema. Hingga sekarang, cerita itu masih tersimpan apik di benak warga sekitar.Menurut cerita M. Yasin (62), seorang tokoh masyarakat setempat, dahulu ada beberapa warga yang melihat seorang pria misterius berpakaian mirip raja. Makhluk halus itu duduk bersila di atas batu yang saat itu masih bersebelahan. “Biasanya orang suka lihat raja itu didampingi pengawalnya. Orang di sini percaya dia itu penunggu Kali (sungai-red) Cipinang,” ungkap Yasin.
Kemungkinan, kata Yasin, raja mahluk halus itu penghuni Sungai Cipinang itu tidak senang dengan perkimpoian Ali dan Ema dan takut posisinya akan diambil alih oleh Ali. Raja mahluk halus itu ‘iri’ melihat kedua mempelai diarak melewati Jembatan Cipinang seperti seorang raja yang didampingi pemaisuri nan jelita. “Dengan murka, raja lalu mengutuk kedua mempelai menjadi batu. Dan sampai sekarang banyak calon pengantin yang takut lewat jembatan itu. Mungkin mereka takut cerita itu terulang,” terang Yasin. Namun uniknya, di kawasan itu jalan-jalannya banyak yang mengunakan nama Pegantin Ali. Ketika Exo menelusurinya, lebih dari 10 jalan yang menggunakan nama tersebut. Yasin mengaku, dia tidak tahu persis mengapa jalan-jalan di daerah itu menggunakan nama Pengantin Ali. “Dulunya sih, di sini malah banyak rawa-rawa yang dijadikan warga untuk bikin empang. Buat miara ikan air tawar. Tapi itu ‘kan dulu, sekarang lihat aja kalinya kotor begitu,” terang Yasin.
DISENTUH PENGANTIN -- Kini di tempat kedua batu itu muncul telah berdiri Musollah Al Barokah. Tempat ibadah itu menyatu dengan rumah warga Rohayah (55) juru kunci batu keramat tersebut. Selintas tak ada yang menyangka tempat itu bagian penting dari legenda Jalan. Pengantin Ali.
Salah satu rumah tampak seperti rumah yang tak terurus. Bentuknya pun seperti rumah gubuk yang kerap dilihat di pingir-pinggir kali dan jalan di tempat itu pun terlihat sepi. Berbeda dengan jalan-jalan Pengantin Ali lainnya.
Rumah yang menyatu dengan musollah itu dihuni keluarga Rohayah, janda penunggu batu keramat Pengantin Ali. Ketika diwawancarai Exo, perempuan berputra tiga orang ini mengatakan, batu keramat itu masih banyak didatangi pengunjung dari Jakarta dan daerah lain yang ingin minta berkah agar disembuhkan dari penyakitnya. “Banyak juga yang mengaku sembuh setelah bertapa di batu kramat itu,” jelasnya.
Lebih jauh perempuan setengah baya itu menjelaskan, para pertapa rela berminggu-minggu nyekar di dalam musollah tempat batu kramat itu berada. “Nggak tahu juga kenapa, tapi orang-orang itu rela sampai berminggu-minggu nyekar di sini. Malah dulu pernah ada pertapa yang ketakutan karena melihat ada yang aneh. Katanya sih, orang itu ngelihat ada air bah yang bergulung-gulung datang ke dia, makanya dia teriak,” terang Rohayah.Perempuan berbadan subur ini menjelaskan, sudah lama warga setempat tidak pernah lagi melihat kejadian-kejadian aneh di sana. Hanya saja dia pernah disentuh Pengantin Ali. Saat itu, dia baru pulang berbelanja. Karena merasa letih dia duduk istirahat. Tak lama kemudian dia merasa tangannya seperti disentuh seseorang.
Lama kelamaan badannya terasa dingin tak tertahankan. Meski sudah diselimuti dengan kain tebal, Rohayah tetap kedinginan. “Padahal waktu itu saya sehat-sehat saja. Baru setelah mendekati adzan Dzuhur dinginnya reda. Waktu ada orang pinter yang datang ke sini, dia bilang saya sama Wanda disentuh mempelai pria,” terang Rohayah.
Sumber cerita (http://archive.kaskus.co.id/thread/13630699/0/mitos-asal-usul-batu-amp-jembatan-pengantin-ali)CALON PENGANTIN DILARANG LEWAT
Anda sudah bertunangan, apalagi segera menikah, jangan coba-coba melintas di Jalan Pengantin Ali.
Sekitar tahun 1940-an warga di sekitar kawasan Tanah Merdeka, Ciracas, Jakarta Timur tengah mengiringi rombongan pengantin Ali dan Ema. Sudah menjadi kebiasaan, setelah melakukan ijab kabul, kedua mempelai diarak keliling kampung menggunakan tandu terpisah.
Ketika rombongan melalui jembatan di atas Sungai Cipinang, tiba-tiba tandu yang mengusung Ema oleng. Wanita yang baru saja resmi melepas masa lajangnya itu terlempar ke sungai yang kebetulan airnya sedang tinggi dan arusnya deras.Melihat istrinya hanyut, Ali segera loncat dari tandu. Pria itu langsung terjun ingin menyelamatkan Ema. Namun takdir berkata lain, kedua mempelai itu justru hilang ditelan arus sungai. Seluruh warga kampung dikerahkan untuk mencari jasad mereka. Namun, sejak itu warga tidak pernah menemukan jasad keduanya.
Mereka hilang ditelan ganasnya Suangi Cipinang saat itu. Tidak lama kemudian warga dikejutkan dengan munculnya dua batu berukuran sekitar 50 cm di tempat hilangnya pengantin tersebut. Masyarakat percaya, batu itu merupakan jelmaan jasad Ali dan Ema. Hingga sekarang, cerita itu masih tersimpan apik di benak warga sekitar.Menurut cerita M. Yasin (62), seorang tokoh masyarakat setempat, dahulu ada beberapa warga yang melihat seorang pria misterius berpakaian mirip raja. Makhluk halus itu duduk bersila di atas batu yang saat itu masih bersebelahan. “Biasanya orang suka lihat raja itu didampingi pengawalnya. Orang di sini percaya dia itu penunggu Kali (sungai-red) Cipinang,” ungkap Yasin.
Kemungkinan, kata Yasin, raja mahluk halus itu penghuni Sungai Cipinang itu tidak senang dengan perkimpoian Ali dan Ema dan takut posisinya akan diambil alih oleh Ali. Raja mahluk halus itu ‘iri’ melihat kedua mempelai diarak melewati Jembatan Cipinang seperti seorang raja yang didampingi pemaisuri nan jelita. “Dengan murka, raja lalu mengutuk kedua mempelai menjadi batu. Dan sampai sekarang banyak calon pengantin yang takut lewat jembatan itu. Mungkin mereka takut cerita itu terulang,” terang Yasin. Namun uniknya, di kawasan itu jalan-jalannya banyak yang mengunakan nama Pegantin Ali. Ketika Exo menelusurinya, lebih dari 10 jalan yang menggunakan nama tersebut. Yasin mengaku, dia tidak tahu persis mengapa jalan-jalan di daerah itu menggunakan nama Pengantin Ali. “Dulunya sih, di sini malah banyak rawa-rawa yang dijadikan warga untuk bikin empang. Buat miara ikan air tawar. Tapi itu ‘kan dulu, sekarang lihat aja kalinya kotor begitu,” terang Yasin.
DISENTUH PENGANTIN -- Kini di tempat kedua batu itu muncul telah berdiri Musollah Al Barokah. Tempat ibadah itu menyatu dengan rumah warga Rohayah (55) juru kunci batu keramat tersebut. Selintas tak ada yang menyangka tempat itu bagian penting dari legenda Jalan. Pengantin Ali.
Salah satu rumah tampak seperti rumah yang tak terurus. Bentuknya pun seperti rumah gubuk yang kerap dilihat di pingir-pinggir kali dan jalan di tempat itu pun terlihat sepi. Berbeda dengan jalan-jalan Pengantin Ali lainnya.
Rumah yang menyatu dengan musollah itu dihuni keluarga Rohayah, janda penunggu batu keramat Pengantin Ali. Ketika diwawancarai Exo, perempuan berputra tiga orang ini mengatakan, batu keramat itu masih banyak didatangi pengunjung dari Jakarta dan daerah lain yang ingin minta berkah agar disembuhkan dari penyakitnya. “Banyak juga yang mengaku sembuh setelah bertapa di batu kramat itu,” jelasnya.
Lebih jauh perempuan setengah baya itu menjelaskan, para pertapa rela berminggu-minggu nyekar di dalam musollah tempat batu kramat itu berada. “Nggak tahu juga kenapa, tapi orang-orang itu rela sampai berminggu-minggu nyekar di sini. Malah dulu pernah ada pertapa yang ketakutan karena melihat ada yang aneh. Katanya sih, orang itu ngelihat ada air bah yang bergulung-gulung datang ke dia, makanya dia teriak,” terang Rohayah.Perempuan berbadan subur ini menjelaskan, sudah lama warga setempat tidak pernah lagi melihat kejadian-kejadian aneh di sana. Hanya saja dia pernah disentuh Pengantin Ali. Saat itu, dia baru pulang berbelanja. Karena merasa letih dia duduk istirahat. Tak lama kemudian dia merasa tangannya seperti disentuh seseorang.
Lama kelamaan badannya terasa dingin tak tertahankan. Meski sudah diselimuti dengan kain tebal, Rohayah tetap kedinginan. “Padahal waktu itu saya sehat-sehat saja. Baru setelah mendekati adzan Dzuhur dinginnya reda. Waktu ada orang pinter yang datang ke sini, dia bilang saya sama Wanda disentuh mempelai pria,” terang Rohayah.
Jadi , kurang lebih seperti itu guys cerita tentang penganten ali , gua si sebagai warga daerah situ menyikapinya seperti Mitos aja ,namun emg cerita itu dari jaman dulu bgt, Ya kalo mau percaya monggo , kalo engga jg gpp , kita balik lg ke diri kita masing2 guys , oiya berikut ini foto2 TKP nya guysss.....
Pic : Ini foto di jembatan penganten alinya guysss... bisa dilihat di belakang gua ada jembatan , nah itu namanya jembatan penganten ali .
Nah kalo ini , foto batu penganten ali nya guys ,Pic from google yooo.........
gua gabisa foto aslinya karena , batunya skrng di taro di ruangan tertutup dan ga sembarangan orang bisa lihat guys .......
Okeeeedeeeh , Sampai juga di ujung cerita hehehe , gimana guys daerah gua menarik bgt kan , banyak bgt cerita di daerah gua sampe2 kalo di ceritain semua ,3 hari 3 malem baru kelar guys itu juga kayanya ya wkwkwkw ,
Untuk yg mau nannya2 bisa comment and like guys , see you di postingan Selanjutnyaa ......
Keren ceritamu. Baru saya tahu soal legenda pengantin ali
BalasHapusIya pak, terimakasih hehehe @syaifuddin
Hapus